Tuesday, May 21, 2013

Kimiawan yang Berjasa

Werner Karl Heisenberg
(1901-1976) adalah seorang ahli fisika Jerman. Lahir di Wurzburg, Jerman, 5 Desember 1901. Ketika menyelesaikan postdoctoral yang dibantu oleh Niels Bohr, Heisenber berhasil merumuskan Prinsip Ketidakpastian. Pada usia 25 tahun, beliau dipercaya menjadi ketua Fisika Teori di Universitas Leipzig. Heisenberg menerima hadiah Nobel Fisika pada usia 32 tahun dan merupakan satu di antara beberapa ilmuwan penerima Nobel termuda. Beliau wafat pada usia 74 tahun di Munich, Jerman.


Wolfgang Pauli
(1900-1958) adalah seorang ilmuwan Austria. Pada tahun 1925, beliau mengemukakan teori yang dikenal dengan nama Asas Larangan Pauli. Teori tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.


Fritz London
(1900-1954) adalah seorang fisikawan Amerika kelahiran Jerman. Meskipun ia adalah seorang fisikawan, penelitiannya berkembang pada ilmu Kimia Fisik. Setelah melalui beberapa tahap penelitian, pada 1928 ia mengemukakan gaya London yang merupakan gaya tarik menarik antardipol sesaat.

Johannes van der Waals
(1837-1923) lahir pada 23 November 1837 di Leyden, Belanda. Pada umur 36 tahun, van der Waals memperoleh gelar doktor. Tahun 1876, van der Waals memperoleh gelar profesor bidang fisika di Universitas Amsterdam. Pada 1913, van der Waals menerima hadiah Nobel atas penelitiannya mengenai suhu rendah dan keberhasilannya membuat helium cair. Van der Waals juga meneliti interaksi antarmolekul. Untuk menghargai jasanya, gaya antarmolekul itu diberi nama gaya van der Waals.

Germain Henry Hess
(1802-1850) lahir di Jenewa, Swiss pada 1802. Pada umur 3 tahun, orangtuanya membawa Hess beremigrasi ke Rusia. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Estonia dan di Stockholm, Swedia. Pada 1830, Hess memperoleh gelar profesor dari Institut Teknologi St.Petereburg.
Sumbangan terbesar Hess untuk ilmu Kimia adalah tulisannya mengenai panas/kalor yang dipublikasikan pada 1840. Menurut Hess, setiap reaksi memiliki entalpi yang tetap dan nilai entalpi ini tidak bergantung pada jumlah tahap reaksi. Untuk menghormati Hess pendapatnya tersebut dikenal dengan nama Hukum Hess. Melalui pemikiran Hess, Anda dapat menghitung perubahan entalpi suatu reaksi. Germain Henry Hess wafat pada usia 48 tahun, tetapi kontribusinya terhadap ilmu kimia masih terasa hingga saat ini

Fritz Haber
(1868-1934) lahir di Breslau, Jerman. Dia adalah seorang ahli kimia yang mengusulkan sintesis amonia dan menerima hadiah nobel pada 1918. Terdorong oleh tekadnya yang besar untuk menemukan hal yang berguna bagi industri, ia sampai pada penelitian tentang fiksasi nitrogen dari udara setelah melalui beberapa penelitian mengenai elektrokimia dan termodinamika. Pada 1905, ia mempublikasikan bukunya tentang termodinamika reaksi-reaksi gas dimana ia menuliskan tentang pembentukan amonia dari N2 dan H2 pada 1000oC dengan katalis Fe


1 comment:

  1. Hey, tin tuun... salam kenal eaaa...
    Eh tin tuun... mo masukan neh, apa ga sebaiknya, gambar ada di dalem subjudul kali ya, tintun biasanya nyimpen gambarny, sebelum subjudul soalnya... hmmm... cm masukan seeeh... hehehe ;P

    ReplyDelete