Si Manis Aspartam apakah Berbahaya?
Aspartam, nama itu mungkin jarang kita dengar, namun sebenarnya tidaklah asing dengan kehidupan kita. Kita akan banyak menemui senyawa ini di dalam makanan yang memiliki rasa manis seperti permen, minuman bersoda, dan banyak lagi. Ya, senyawa ini merupakan zat pemanis sintetis yang digunakan sebagai pengganti gula tebu. Aspartam merupakan senyawa rendah kalori yang memiliki derajat kemanisan 200 kali dari gula tebu. Hal inilah yang mengakibatkan produsen makanan lebih memilih menggunakan aspartam daripada gula tebu biasa. Namun, apakah aspartam aman untuk dikonsumsi?
Setelah aspartam dicerna, aspartam akan terurai menjadi 3 komponen, yaitu asam aspartat, fenilalanin dan metanol. Kemudian ketiganya akan diserap melalui aliran darah dan diproses secara normal di dalam tubuh. Baik aspartam maupun komponen penguraiannya tidak akan mengalami penumpukan di dalam tubuh (terakumulasi) sehingga tidak akan mengganggu metabolisme tubuh. Bahkan setiap komponennya akan digunakan dalam tubuh seperti berasal dari bahan makanan lainnya.
Metanol yang terbentuk dari penguraian aspartam mungkin dapat mengakibatkan kekhawatiran kita untuk mengkonsumsi aspartam. Namun menurut hasil penelitian, metanol yang dihasilkan dari hasil penguraian aspartam ini tidak melebihi batas normal. Metanol juga merupakan zat kimia yang biasa ditemukan dari penguraian beberapa bahan makanan, dan metanol yang dihasilkan akan kembali diproses seperti biasanya di dalam tubuh. Jadi dapat kita simpulkn bahwa metanol hasil penguraian aspartam tidak berbahaya bagi tubuh.
Tidak hanya mengacu pada fakta yang disebutkan di atas, keamanan penggunaan aspartam juga telah disahkan oleh FDA sejak tahun 1981. FDA telah melakukan evaluasi terhadap pemakaian aspartam dalam makanan dan minuman sebanyak 26 kali sejak pertama kali menyetujui penggunaannya. Dengan bukti-bukti ilmiah yang ada, sejak tahun 1996 FDA menyetujui penggunaan aspartam sebagai pemanis yang dapat digunakan dalam semua makanan dan minuman. Setelah persetujuan dari FDA, telah lebih dari 100 negara menggunakan aspartam sebagai pemanis buatan. Aspartam juga memiliki batas konsumsi yang disebut sebagai Acceptable Daily Intake (ADI) yaitu antara 2.8sampai 10.1 mg/kg berat badan per hari. lalu apakah aspartam aman untuk semua orang? Tentu tidak.
Penggunaan aspartam tidak dianjurkan kepada penderita PKU (fenilketuria). Penderita kelainan ini biasanya sudah terdeteksi sejak bayi. Penyakit ini disebabkan karena fenilalanin hasil penguraian aspartam di dalam tubuh tidak dapat diubah menjadi tirosin. Dalam keadaan normal, tirosin yang terbentuk dibuang oleh tubuh. Tetapi pada penderita PKU, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan menyebabkan keterbelakangan mental.
Jadi untuk anda yang tidak menderita PKU dan ingin pola sehat dengan yang manis-manis, aspartam mungkin bisa menjadi solusi gaya hidup pengganti gula tebu.
No comments:
Post a Comment